Kamis, 02 September 2010

JENIS-JENIS KARANG

Perbedaan yang sangat mendasar antara antara karang keras dan karang lunak yakni rangka tubuhnya. Karang keras memiliki rangka tubuh yang lebih keras dibanding dengan karang lunak (Allen, 2000). Tidak seperti karang keras, tubuh Alcyonaria lunak tetapi disokong oleh sejumlah besar-duri-duri yang kokoh, berukuran kecil dan tersusun sedemikian rupa sehingga tubuh Alcyonaria lentur dan tidak mudah putus. Duri-duri mengandung karbonat kalsium dan disebut spikula (Manuputty, 2002).
Karang Keras (Zoantharia)
Polip kecil, yang terdapat bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6, tidak memiliki siphonoglyph, otot lemah, hidup berkoloni dan ada pula yang soliter, terdapat dalam air laut yang hangat (Jasin, 1992).
Sub klas zoantharia dibagi menjadi beberapa ordo yaitu (1) Actinarida (Anemon laut); (2) Madreporiada; (3) Zoanthida; (4) Anthipathida (karang hitam); dan (5) Ceriantharida (Jasin, 1992).

Karang keras dapat hidup optimal sampai pada kedalaman 40 m dengan suhu berkisar antara 25-300C dan salinitas sekitar 27-40. Substrat yang keras dan bersih diperlukan untuk perlekatan dan pertumbuhan karang. Jika substrat banyak mengandung partikel terlarut seperti limpur dapat mengganggu pertumbuhan polip karang (Notji, 2002).

Sel Sengat (Nematosit) Pada Karang Keras
Bentuk nematosit yang dapat dijumpai di beberapa jenis pada klas Anthozoa
            Ada 4 jenis nematosit yang ditemukan yaitu:
  • Penetrant  tipe nematosit yang menusuk
  • Glutinant tipe nematosit yang menempel
  • Volvent tipe nematosit yang menjerat
  • Ptychocyst tipe nematosit yang unik dan ditemukan pada anemon (http://en.wikipedia.org).
Sistem kerja nematosit dibawah pada bagian paling kiri nematosit berada pada kapsul seluler. Dalam sel tersebut terdapat benang yang berpilin yang terbungkus dan memiliki tekanan (Seperti per). Saat mangsa menyentuh tentakel polip, nematosit terpicu. Penutup pada jaringan sel pada operculum tersebut langsung terbuka. Saat operculum terbuka benang-benang yang ada didalamnya langsung keluar. Pada bagian paling kanan benang tersebut kemudian menyebar. Benang tersebut bentuknya seperti jarum yang langsung menyuntikkan racun pada mangsanya. Saat mangsa telah lumpuh polip mengerakkan mangsa kemulutnya kemudian nematosit tersebut kembali kedalam kapsul (http://www.solcomhouse.com).

Karang Lunak (Alcyonaria)
Sub klas Alcyonaria memiliki ciri-ciri yakni memiliki 8 tentakel bercabang yang berduri dan memiliki 8 septa tunggal yang sempurna; memiliki satu siphonogluph ventralis, memiliki endoskeleton, dan hidup secara berkoloni (Jasin, 1992).
Ada beberapa ordo dari karang ini yakni Stoloniferida, Telestacida, Alcynacida, Coenothecalia, Gorgonacida, dan Pennatulacida (Jasin, 1992).
Karang lunak dapat ditemukan diberbagai habitat karang. Pertumbuhan optimal karang lunak yakni pada kedalaman antara 10-30 meter (Allen, 2000). Jenis-jenis karang lunak hidup di daerah pasang surut sampai kedalaman 200 m. Umumnya syarat-syarat hidup karang lunak sama dengan karang batu. Hewan ini menyukai perairan yang hangat atau sedang terutama di Indo-Pasifik. Ada beberapa jenis yang dapat hidup sampai kekedalaman 3000 m (Manuputty (1), 2002).

Sumber: Ciencias Marinas

Bookmark and Share

1 komentar:

  1. mantap that bahan jih....salam kenal....by http://kuliahitukeren.blogspot.com (aneuk kelautan unsyiah)

    BalasHapus