JAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Aceh meraih berbagai penghargaan bergengsi dalam bidang lingkungan. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf memperoleh penghargaan dalam penyusunan status lingkungan hidup daerah (SLHD), Piala Adipura diterima Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe, penghargaan Kalpataru oleh Mahyudin alias Dodent, serta penghargaan Adiwiyata diterima SMA 1 Bandar, Bener Meriah.
Prestasi lainnya adalah juara I bidang dekorasi dan pelayanan pengunjung Pameran Pekan Lingkungan Hidup Indonesia. Anugerah Adipura dan Kalpataru diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Selasa (8/4). Sedangkan penghargaan SLHD dan Adiwiyata diserahkan Menteri Negera Lingkungan Hidup Prof Dr Gusti Muhammad Hatta pada kesempatan berbeda di Hotel Borobudur, Jakarta.
Gubernur Irwandi Yusuf menyatakan, Aceh akan terus meningkatkan kualitas pemeliharaan lingkungan hidupnya. “Penghargaan yang kita terima hari ini adalah bagian dari usaha kita bersama, pemerintah dan seluruh rakyat yang peduli terhadap lingkungan hidup,” sebut Irwandi yang sejak awal kepemimpinanya telah memberi perhatian besar terhadap pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan hidup melalui program Aceh Green. Salah satu agendanya adalah moratorium logging (jeda tebang hutan) di Aceh.
Anugerah Adipura, merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan untuk kabupaten/kota. Penghargaan yang diterima Banda Aceh kali ini merupakan kali kedua pascatsunami. “Ini adalah prestasi untuk seluruh warga Kota Banda Aceh. Sebagai wujud dan partisipasi dalam menjaga lingkungan perkotaan,” kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin seusai menerima Piala Adipura dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dijadwalkan, Piala Adipura akan diarak keliling Kota Banda Aceh dan berakhir di Taman Sari. Di tempat itu Mawardy Nurdin akan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada warga kota dan sekaligus ikrar dari pegawai pemerintahan kota (pemko) untuk menjadikan kota bersih, indah, dan teduh dalam rangka mewujudkan visi Banda Aceh sebagai Bandar Wisata Islami Indonesia sekaligus Visit Banda Aceh Year 2011.
Peraih anugerah Kalpataru Mahyudin alias Dodent menyatakan gembira bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan banyak pihak saat menerima penghargaan tersebut. Dodent kini berusia 60 tahun, sudah sejak lama mengibarkan bendera perjuangan menyelamatkan kelestarian lingkungan hidup terutama kawasan pesisir. Salah satu usahanya adalah menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan dan menanami kembali karang yang hancur akibat tsunami di kawasan wisata Pulau Rubiah. Ia juga aktif menanam mangrove di berbagai kawasan.
Wakil Wali Kota Sabang Islamuddin ST memuji Dodent sebagai putra terbaik Sabang dan pejuang lingkungan hidup yang tak kenal lelah. “Apa yang dilakukan Pak Dodent semoga menjadi motivasi bagi kita semua,” ujar Islamuddin yang dihubungi secara terpisah.
Anggota DPD asal Aceh Ahmad Farhan Hamid menyebut Dodent manusia tak kenal menyerah dalam menyelamatkan lingkungan hidup, khususnya biota laut. “Saya pernah meninjau hasil kerja Pak Dodent di Sabang dengan terumbu karangnya,” sebut Farhan Hamid yang sempat berkomunikasi dengan Dodent di Jakarta.
Piala Adiwiyata yang diberikan kepada SMA 1 Bandar, Bener Meriah diterima Dra Jumhuriyah, pengajar di sekolah tersebut. Bagi SMA 1 Bandar, ini adalah penghargaan yang keempat kalinya. Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang berhasil memelihara lingkungan hidup. Jumhuriyah menyatakan bangga atas penghargaan yang diterima sekolahnya itu. “Tapi memang kita harus terus meningkatkan kualitas kita dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Salah satu kendala yang dihadapi sekolah tersebut, kata Jumhuriyah, adalah kurangnya pendanaan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi pengelolaan lingkungan hidup di sekolah. “Saya sudah sampaikan kepada Pak Gubernur untuk membantu. Alhamdulillah telah direspons dengan baik,” sebut Jumhuriyah.
Sementara itu, Presiden SBY dalam sambutannya mengaharapkan agar keberhasilan memelihara lingkungan hidup, tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan. Presiden mengajak masyarakat agar ikut menyukseskan program pemerintah menjadikan green Indonesia dengan menanam one person one tree sekaligus mengajak semua masyarakat berusaha hidup ramah lingkungan sebagai budaya dan kebisaan sehari-hari. Presiden juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, ikut menjaga drainase dan saluran air bebas sumbatan, dan hilangkan tradisi membakar yang menyebabkan bumi bertambah panas.
Sumber: Serambi Indonesia
Kamis, 10 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar