Kamis, 22 Juli 2010

Mengenalkan Bahasa Asing pada Anak

This is the window
that is the door
this is the blackboard
that is the book Syair lagu itu mungkin baru kita kenal di bangku SLTP, saat pertama kali belajar bahasa Inggris. Tapi sekarang, si kecil yang masih duduk di TK pun sudah mulai belajar berbicara dan bernyanyi dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa asing, setidaknya bahasa Inggris, dinilai sangat penting untuk mendukung karir dan kehidupan profesional anak di usia dewasa. Maka, kita pun tak segan untuk menyekolahkan si kecil di Play Group atau TK yang mengajarkan bahasa asing (bahasa Inggris) atau mendaftarkannya pada kursus-kursus yang diadakan lembaga bahasa. Memang, dibandingkan orang dewasa kemampuan anak untuk menguasai bahasa asing jauh lebih cepat dan lebih baik. Ini dikarenakan daya pikir anak lebih lentur sehingga ia lebih mudah untuk menyerap kosa kata dan tata bahasa asing serta dapat mempraktekkannya secara natural. Sebaliknya, jika kita sedikit terlambat mengenalkan bahasa asing pada anak,misalkan saat ia sudah menginjak usia remaja, maka kemampuannya untuk menyerap pengetahuan bahasa asing sudah berkurang dan hasilnya pun tidak akan maksimal. Jadi, pada usia berapakah si kecil sudah dapat dikenalkan dengan bahasa asing? Usia balita adalah saat yang tepat untuk mengenalkan bahasa asing pada anak, selain bahasa nasional dan bahasa ibu atau daerah. Pada usia tersebut, pola bahasa dan kemampuan berbicara anak belum terbentuk benar. 


Beberapa hasil penelitian bahkan menunjukkan, usia balita adalah usia yang tepat untuk mencetak anak yang memiliki kemampuan berbagai bahasa. Kosa kata dan frasa yang dipelajari oleh anak sebelum mencapai usia pubertas akan disimpan di area otak yang berbeda dengan area untuk menyimpan memori bahasa yang dipelajarinya di usia remaja atau dewasa. Maka, tak mengherankan jika mereka yang baru mempelajari bahasa asing di usia dewasa akan sulit untuk menghilangkan aksen bahasa sehari-harinya. Sedangkan anak-anak yang sudah mengenal bahasa asing di usia dini dapat berbicara dalam aksen yang tepat.Agar si kecil lebih terlatih dan terbiasa menggunakan bahasa asing, tentu saja kita tidak hanya tergantung pada guru bahasa asing di sekolah atau tempat kursus. Tips berikut akan membantu si kecil lebih paham dan menguasai bahasa asing;

• Ciptakan suasana yang rileks dan kondusif.
Terkadang suasana kelas di sekolah atau tempat kursus dapat sangat membosankan untuk si kecil sehingga ia menjadi tidak tertarik pada apa yang disampaikan oleh guru. Belum lagi jika si kecil lebih suka bermain bersama teman-temannya di luar kelas. Saat di rumah, kita dapat membantunya belajar atau mengenalkan kosa kata bahasa asing baru kepada si kecil. Pilihlah kosa kata yang mudah ia mengerti, seperti warna, angka, nama binatang kesayangannya atau panggilan untuk saudara terdekat. Ajarkan pula nyanyian sederhana untuk melatih cara pengucapan yang baik. 

• Anggaplah mengajarkan bahasa asing pada anak sama dengan membangun sebuah bangunan.
Setiap kosa kata baru yang kita kenalkan pada si kecil adalah sebuah tembok dari struktur bahasa. Manfaat utama dari penguasaan lebih dari satu bahasa sangatlah besar, karena akan memudahkan anak memahami dan menerima budaya asing sekaligus juga meningkatkan bahasa yang utama yang digunakannnya sehari-hari. 

• Mulailah dengan satu kata, kemudian secara perlahan ajari dua hingga 3 frase kata.
Ketika memperkenalkan kosa kata bahasa asing, tunjuklah benda yang dimaksud karena anak-anak akan lebih mudah paham melalui suatu gambar atau visualisasi. 

• Jika ibu atau ayah fasih berbicara dalam bahasa asing, tularkanlah kemampuan tersebut pada pada anak sejak ia berusia dini 

• Sering-seringlah mengulang kosa kata yang sudah kita kenalkan padanya. Pengulangan akan membantunya mengingat dan penguasaan atas kosa kata merupakan kunci dalam mempelajari bahasa asing.

• Pasanglah musik dan film kartun yang menggunakan bahasa asing yang sedang kita ajarkan pada si kecil, karena anak-anak mudah mengerti jika kita menggunakan sesuatu yang dapat mereka nikmati dan alami secara langsung. Tetapi sebaiknya kita pun jangan terburu-buru dan terlalu dini mengenalkan bahasa asing pada anak. Bertindaklah bijaksana dengan mempertimbangkan keinginan, kepentingan dan kemampuan si kecil. Yang mungkin akan menjadi catatan penting bagi kita adalah mengajarkan bahasa asing pada anak bukan berarti ia tidak harus mengenal bahasa nasional dan bahasa daerah sebagai akar budaya bangsa.
Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar