Selasa, 04 Januari 2011

TEKNIK PEMIJAHAN IKAN LELE SECARA SEMI INTENSIF

LAPORAN PRAKTIK

TEKNIK PEMIJAHAN IKAN LELE
SECARA SEMI INTENSIF



Disusun Oleh 
Kelompok VI: 

SYUKRAN (080104018)
NURASMAWATI (080104018)
ZULHELMI (080104018)
NORAWATI (080104018)
DAVID SAPUTRA (080104018)
ABDULLAH FADHIL (080104018)



JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS AL-MUSLIM
MATANG GLUMPANG DUA – BIREUEN
2010-2011






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Permintaan produk perikanan terus mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari tingginya permintaan pasar pada produk perikanan, tidak hanya pada pasar dalam negeri, pasar ekspor pun demikian, sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut secara kontinyu dibutuhkan produksi melalui usaha budidaya, baik ikan tambak, ikan laut, ikan hias, maupun ikan tawar.

Pengembangan usaha perikanan saat ini memegang peranan penting dalam pembangunan perikanan, dimana tidak hanya berkembang disektor budidaya, tetapi juga diharapkan berkembang disektor hilir, sehingga akan menambah nilai komersilnya.

Untuk meningkatkan nilai komersil, hendaknya usaha ini dikelola secara profesional, bukan hanya sebagai usaha sampingan sebatas pemenuhan kebutuhan hidup atau tidak mengacu pada pencapaian target keuntungan (profit oriented) maka untuk mencapai target keuntungan, usaha ini perlu dikelola secara baik dengan kemampuan manajemen yang baik pula.

Dalam sektor budidaya, salah satu faktor yang sangat penting adalah ketersediaan benih secara kontinyu, baik kualitas maupun kuantitasnya. Ketersediaan benih yang berkualitas tinggi akan memacu perkembangan budidaya ikan dengan cepat di daerah-daerah pedesaan yang pada akhirnya dapat memenuhi sumber pangan khususnya dari ikan.

Peningkatan perkembangan sektor perikanan saat ini cukup pesat, hal ini tentunya banyak menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, sehingga akan mengurangi angka pengangguran serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung dan memungkinkan berkembangnya bidang lain yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Teknologi Pemijahan ikan dapat dilakukan dengan memanipulasi yaitu dengan cara induced breeding, yaitu dengan pembuahan buatan setelah sebelumnya diberikan suntikan hormon perangsang pada induk jantan dan betina. Perlakuaannya adalah dengan dosis penyuntikan induk jantan diberikan setengah dari dosis betina, yang dilakukan satu kali bersamaan penyuntikan kedua induk betina. Setelah disuntik, kedua induk dimasukan ke dalam bak pemijahan.

Mencapai hal tersebut, perlu dilakukan usaha-usaha yang mampu menghasilkan benih ikan unggul, seperti cara yang di atas. Salah satu cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan merangsang kultivan dengan menggunakan hormone sehingga lebih cepat melakukan pemijahan dengan hasil yang baik dan berkualitas.


1.2 Tujuan
Tujuan praktikum Breeding dan Reproduksi Ikan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan pemijahan Ikan Lele secara Semi-Intensif.




BAB II
TEKNIK PEMIJAHAN

2.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Breeding dan Reproduksi Ikan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 Desember 2010 di Balai Benih Ikan (BBI) Batee Iliek, Kec. Samalanga Kab. Bireuen, Prov. Aceh.

2.2 Metode
Metode yang digunakan dalam percobaan praktikum Breeding dan Reproduksi Ikan adalah Semi-Intensif yaitu diberikan suntikan hormon perangsang pada induk jantan dan betina.

Alat
  • Tissue Grinder (Gelas penggerus)
  • Sech disk (Alat ukur kecerahan air)
  • Thermometer
  • Kakaban
  • Spuit (Alat suntik)
  • Wadah
  • Kain lap

Bahan
  • Induk ikan lele jantan dan betina siap pijah
  • Aquades
  • Ovaprim

2.3 Langkah Kerja
  1. Siapkan induk lele jantan dan betina dengan perbandingan 2:1
  2. Siapkan suntikan dan ovaprim sesuai dengan dosis yang akan dipakai
  3. Induk jantan/betina diangkat dari wadah, ambil suntikan yang sudah diisi denga hormone ovaprim dan suntikkan masing-masing induk (sebelum disuntik bagian kepala ditutupi dengan kain basah)
  4. Induk betina dan jantan disuntik dengan ovaprim sebanyak 0,2 ml/kg bobot lele. Tujuan dari penyuntikan ini adalah untuk memacu pematangan peningkatan gonad
  5. Penyuntikan dilakukan kira-kira 2 cm dibawah sirip punggung. Setelah disuntikkan induk betina ditempatkan kembali kedalam bak
  6. Setelah induk jantan dan betina disuntik, segera keduanya dipindahkan ke kolam pemijahan
  7. Pemijahan alami terjadi, induk akan mengeluarkan sel telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma, pembuahan terjadi diluar tubuh/di dalam air



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan
3.1.1 Seleksi induk
Seleksi induk ikan lele dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk betina yang matang gonad: perut gendut, sirip dada kasar, gerakan lamban dan lubang kelamin kemerahan. Tanda induk jantan: gerakan lincah, luban kelamin kemerahan, bila dipijit ke arah lubang kelamin keluar cairan berwarna putih.

3.1.2 Penimbangan
Penimbangan dilakukan pada ikan lele jantan dan betina untuk menentukan dosis ovaprim dan aquades yang akan diberikan pada induk lele. Berat badan indukl pada Praktikum Breeding dan Reproduksi Ikan yaitu jantan 5,7 Kg sedangkan betina 5 Kg.

3.1.3 Penyuntikan ovaprim
Penyuntikan adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk. Hormon perangsang yang digunakan adalah ovaprim. Caranya, ovaprim dicampur NaCl dengan dosis ovaprim 0,2 ml dan NaCl 0,3 ml. Dosis campuran ovaprim pada induk betina yaitu:

Ovaprim: 5 x 0,2=1ml
NaCl ∶ 5 x 0,3=1,5ml
1+1,5= 2,5/3=0,8ml

Dosis campuran ovaprim pada induk jantan yaitu:

Ovaprim: 5,7 x 0,2=1,14ml
NaCl ∶ 5,7 x 0,3=1,71ml
1.14+1,71=2,85/3=0,95ml

Jadi, dosis yang digunakan pada setiap ekor induk betina sebanyak 0,8ml, sedangkan pada induk jantan 0,95ml. Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung induk tersebut dengan kemiringan jarum suntik 450 , kemudian masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 – 12 jam yang dilengkapi dengan kakaban sebagai tempat menempelnya telur ikan.

3.1.4 Pemijahan
Pemijahan terjadi setelah 10-12 jam penyuntikan ovaprim. Setelah pemijahan selesai, kedua induk betina dan jantan dipisahkan dari kolam pemijahan.

3.1.5 Penetasan
Setelah induk selesai memijah, telur lele dumbo yang menempel di substart (kakaban) diangkat untuk ditetaskan di bak penetasan. Proses penetasan terjadi selama 48 jam.

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar